Pada dasarnya analisis ragam adalah pengujian hipotesis lebih dari dua populasi. Tetapi analisis ragam ini bisa saja digunakan untuk uji hipotesis dua populasi, tetapi hasilnya identik (persis sama) dengan uji t dua populasi.
Misalkan terdapat 5 populasi. Atau dalam istilah penelitian, terdapat 5 populasi dikarenakan terdapat 5 perlakuan (treatment) yang berbeda terhadap kelima kelompok tersebut. Misalkan tiap perlakuan tersebut berukuran sampel sebanyak 3 buah (dinamakan ulangan), maka dapat ditabulasikan sebagai berikut:
di mana Yij adalah data hasil pengamatan perlakuan ke i dan ulangan ke j.
Hipotesis yang ingin diuji:
H0 : mA = mB = mC = mD = mE
H1 : Sekurang-kurangnya dua nilai tengah tidak sama
di mana simbol yang digunakan:
n = banyaknya pengamatan tiap perlakuan (ulangan)
p = banyaknya perlakuan
Statistik uji yang digunakan adalah statistik F
Dilakukan pembentukan Tabel Analisis Ragam, atau biasa dikenal Tabel ANOVA (analysis of variance), yang berisi:
a. Sumber Keragaman
Perlakuan, yaitu keragaman yang disebabkan atas perbedaan perlakuan/kondisi
Galat, yaitu keragaman yang tidak dapat dikontrol (error)
Total
b. Derajat Beba
dbPerlakuan = p – 1
dbTotal = np – 1
dbGalat = dbTotal – dbPerlakuan
c. Jumlah Kuadrat
d. Kuadrat Tengah
KTPerlakuan = JKPerlakuan/dbPerlakuan
KTGalat = KTGalat/dbGalat
e. FHitung = KTPerlakuan/KTGalat
f. FTabel = Fa(dbperlakuan; dbgalat)
g. Kaidah Keputusan
FHitung >= FTabel = tolak H0 (antar perlakuan berbeda nyata/signifikan)
FHitung < FTabel = terima H0 (antar perlakuan tidak berbeda nyata)
Contoh:
Seorang peneliti ingin menguji manakah di antara kelima pabrikan sepeda motor yang paling irit. Untuk menguji hal tersebut, dia mendapatkan data jumlah kilometer dalam satu liter yang dapat ditempuh motor-motor tersebut pada tabel di bawah ini:
Ujilah apakah terdapat perbedaan konsumsi BBM untuk tiap pabrikan tersebut!
Penyelesaian:
Hipotesis yang akan diuji:
H0 : mA = mB = mC = mD = mE
H1 : Sekurang-kurangnya dua nilai tengah tidak sama n = 5 dan p = 5
a. Derajat Bebas
dbPerlakuan = p – 1 = 5 – 1 = 4
dbTotal = np – 1 = 5×5 – 1 = 24
dbGalat = dbTotal – dbPerlakuan = 24 – 4 = 20
b. Jumlah Kuadrat
c. Kuadrat Tengah
KTPerlakuan = JKPerlakuan/dbPerlakuan = 1424,24/4 = 356,06
KTGalat = KTGalat/dbGalat = 353,60/20 = 17,68
d. FHitung = KTPerlakuan/KTGalat = 356,06/17,68 = 20,14
e. FTabel = Fa(dbperlakuan; dbgalat) = F0,05(4;20) = 2,87
Karena Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak, H1 diterima, artinya terdapat perbedaan konsumsi BBM antara kelima pabrikan tersebut. Mana yang berbeda antara satu dengan lainnya, maka dilanjutkan dengan uji pembandingan berganda.