Oleh: Bidang Riset dan Kajian Strategis HMPS Statistika FMIPA UNM Tahun 2023
- Pendahuluan
Kurikulum pendidikan Indonesia saat ini tengah dihadapkan pada sebuah tuntutan perubahan akan dunia link and match. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) kini meluncurkan sebuah gebrakan baru guna mendorong Perguruan Tinggi di Indonesia agar menyesuaikan kurikulum dengan kebutuhan Pendidikan masa kini. Sebagaimana yang diakui oleh Presiden Joko Widodo, pendekatan pendidikan di Indonesia sudah terlalu lama bersifat monoton dan terperangkap dalam rutinitas yang sama, sehingga diperlukan waktu 128 tahun untuk mengejar ketertinggalan dari negara-negara maju saat ini (Kominfo.go.id, 2017). Karena itulah, diluncurkan solusi dari permasalahan tersebut berupa Program “Merdeka Belajar Kampus Merdeka” atau yang populer dikenal sebagai program MBKM.
Menurut (Yanuarsari dkk, 2021), MBKM merupakan salah satu kebijakan untuk merespon transformasi pembelajaran di suatu Perguruan Tinggi. Poin penting yang menjadi penekanan dalam Program MBKM adalah Mahasiswa sebagai generasi muda dituntut untuk dapat menyesuaikan diri dengan kemajuan zaman dan mampu bersaing nantinya dalam dunia kerja (Pangruruk dkk, 2022). Sebagaimana arah kebijakan dari program MBKM adalah memberikan “Hak belajar 3 (tiga) semester di luar Program Studi” kepada setiap Mahasiswa di seluruh Indonesia.
Pentingnya program MBKM tercermin dari jumlah Mahasiswa yang telah mengikuti Program ini. Berdasarkan data dari laman pusat informasi Kemendikbud, sekarang ini sudah ada lebih dari 725.000 Mahasiswa yang terdaftar dan sudah memiliki akun Kampus Merdeka, serta 1.300 Perguruan Tinggi juga telah bergabung dalam upaya Program Kampus Merdeka. Program yang dijalankan dalam MBKM meliputi Pertukaran Pelajar, Magang MBKM, Asistensi Mengajar, Penelitian/Riset, Proyek Kemanusiaan, Kegiatan Wirausaha, Studi/Proyek Indepeden, dan Membangun Desa/KKNT. Hal ini perlu dievaluasi untuk menilai sejauh mana Perguruan Tinggi dalam menjalankan Program MBKM sesuai dengan arahan resmi pemerintah.
Selanjutnya bagaimana program ini diimplementasikan dalam suatu Program Studi menjadi fokus pada penelitian ini khususnya di Program Studi Statistika Universitas Negeri Makassar. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan saran dan rekomendasi terkait dengan aspek-aspek yang memerlukan peningkatan atau perbaikan lebih lanjut dalam pelaksanaan Program MBKM di dalam lingkup Program Studi.
2. Metode Pelaksanaan
Riset ini bersifat deksriptif. Data dalam penelitian ini diperoleh dari penelusuran data primer, yaitu melalui kuesioner dan hasil wawancara. Kuesioner disebarkan kepada Mahasiswa Program Studi Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Makassar dengan menggunakan item skala likert 5 poin. Adapun wawancara yang dilakukan adalah wawancara terstruktur yaitu dimana peneliti telah menyediakan instrumen penelitian yang berupa pertanyaan wawancara dalam bentuk tertulis (Asiah, 2020). Wawancara dengan Ketua Program Studi Statistika FMIPA Univeristas Negeri Makassar selaku Tim KPAP (Komisi Penyesuaian Akademik Prodi), dengan membahas beberapa instrumen, antara lain (1) BKP MBKM yang terlaksana di Program Studi, (2) kesiapan dokumen kurikulum dan penyebaran informasi terkait program MBKM di lingkup Program Studi, (3) Kendala dan saran dalam penerapan MBKM.
Dalam penyebaran kuesioner, yang menjadi populasi adalah Mahasiswa aktif Program Studi Statistika FMIPA UNM angkatan 2020, 2021, dan 2022 yang dirincikan pada tabel berikut.
Tabel 1. Distribusi Jumlah Mahasiswa
Angkatan | Jumlah |
2020 | 75 Mahasiswa |
2021 | 97 Mahasiswa |
2022 | 140 Mahasiswa |
Jumlah | 312 Mahasiswa |
Tahap 1 : Menentukan batas minimal sampel yang akan diambil menggunakan rumus Slovin
Tahap 2 : Menentukan jumlah sampel dengan Quota Sampling
Berdasarkan perhitungan menggunakan rumus slovin, diperoleh besar sampel sebanyak 175 responden. Selanjutnya teknik pengambilan sampel yang dilakukan yaitu teknik pengambilan sampel dengan quota (Quota Sampling), yang digunakan apabila suatu populasi mempunyai karakteristik tertentu sehingga diambil sampel sampai jumlah (kuota) yang diinginkan (Ramadhani Khija, ludovick Uttoh, 2015).
Tabel 2. Penentuan jumlah Sampel Mahasiswa per angkatan
Angkatan | Populasi Mahasiswa | Sampel |
2020 | 75 Mahasiswa | 42 |
2021 | 97 Mahasiswa | 54 |
2022 | 140 Mahasiswa | 79 |
Jumlah | 312 Mahasiswa | 175 |
3. Hasil dan Pembahasan
- Partisipasi Mahasiswa dalam Pelaksanaan MBKM di Program Studi
Berdasarkan hasil survei Mahasiswa, data yang diperoleh diringkas ke dalam bentuk diagram Pie Chart sebagai berikut :

Pada hasil tersebut yaitu sebesar 65%, lebih dari setengah responden tidak/belum mengikuti Program MBKM. Sedangkan sebesar 35% responden memberi tanggapan telah mengikuti Program MBKM. Hasil ini menunjukkan sejumlah besar Mahasiswa Program Studi Statistika FMIPA UNM tidak/belum terlibat dalam pelaksanaan Program MBKM.
Dari kedelapan Bentuk Kegiatan Pembelajaran (BKP), Kegiatan Wirausaha merupakan BKP yang paling banyak diikuti oleh Mahasiswa Prodi Statistika FMIPA UNM, selanjutnya diikuti Asistensi Mengajar, Pertukaran Pelajar, KKN Tematik, Studi/Proyek Independent, Magang, dan Penelitian/Riset, serta Proyek Kemanusiaan. Ringkasan data disajikan ke dalam gambar berikut.

Sementara itu, hasil wawancara dengan Ketua Program Studi Statistika Universtitas Negeri Makassar, yang mengatakan bahwa terdapat satu BKP yang belum pernah dilaksanakan oleh Mahasiswa Program Studi Statistika, yaitu Proyek Kemanusiaan. Sedangkan dapat dilihat berdasarkan data kuesioner, tingkat partisipasi Mahasiswa Prodi Statistika FMIPA UNM khususnya BKP Penelitian/Riset juga menunjukkan jumlah partisipasi 0. Hal ini mencerminkan rendahnya minat Mahasiswa dalam BKP Penelitian/Riset dan Proyek Kemanusiaan.
- Penyiapan Kurikulum dan Informasi Program MBKM
Kesiapan Program Studi dalam mengimplementasikan kebijakan MBKM dimulai dari penyiapan dokumen kurikulum MBKM yang disesuaikan dengan Capaian Pembelajaran Lulusan (Huda, 2022). Hasil wawancara oleh Ketua Program Studi Statistika Universitas Negeri Makassar, mengatakan bahwa Program Studi Statistika FMIPA UNM sudah melakukan revisi kurikulum dengan menyesuaikan kurikulum Program MBKM.
Berdasarkan hasil survei, Mahasiswa mengetahui adanya dokumen kurikulum dan panduan pelaksanaan MBKM Universitas Negeri Makassar sebesar 40% memberi jawaban ragu-ragu, 32% menjawab telah mengetahui, 18% kurang mengetahui, sebesar 6% mengetahui dengan baik, dan 4% tidak mengetahui sama sekali. Ringkasan data disajikan sebagai berikut.

Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar Mahasiswa memiliki pengetahuan yang kurang terhadap dokumen dan panduan pelaksanaan MBKM yang disiapkan Program Studi maupun pihak Universitas. Sehingga meskipun ada sebesar 32% dan 6% yang memberi tanggapan telah mengetahui adanya dokumen kurikulum dan panduan tersebut, dapat dikatakan bahwa pemahaman umum kebanyakan Mahasiswa Program Studi Statistika terhadap dokumen Kurikulum dan Panduan MBKM masih terbilang rendah dan masih perlunya upaya dalam memastikan semua Mahasiswa memahami dan memiliki pengetahuan terkait adanya panduan MBKM di Universitas Negeri Makassar khususnya di Program Studi Statistika.
Selain pedoman MBKM Program Studi yang sudah ada, Program Studi Statistika FMIPA UNM juga memiliki Pedoman Pengakuan Kredit dalam pelaksanaan MBKM yang disertai dengan Mekanisme Pengajuan Kredit Mahasiswa UNM. Hasil wawancara Ketua Program Studi STATISTIKA FMIPA UNM mengatakan Mahasiswa sangat kreatif dalam memahami dan membawa panduan-panduan petunjuk teknis ke Program Studi untuk diberikan persetujuan. Selanjutnya diperoleh data survei hasil persepsi Mahasiswa yang merujuk pada pengalihan konversi nilai kepada Mahasiswa yang sudah mengikuti MBKM, disajikan pada gambar berikut :

Dibandingkan dengan Mahasiswa yang belum mengikuti MBKM, hanya sebesar 35% responden atau berjumlah 61 Mahasiswa yang menanggapi hal tersebut. Sebesar 75% memberikan tanggapan dosen melakukan konversi nilai sesuai panduan, 20% menjawab ragu-ragu, dan 5% memberi tanggapan dosen tidak melakukan konversi nilai sesuai panduan MBKM.
- Pengetahuan tentang Program MBKM
Berdasarkan penyebaran kuesioner survei, diperoleh tingkat pengetahuan MBKM Mahasiswa sebagai berikut.

Data menunjukkan sebagian besar Mahasiswa Prodi Statistika FMIPA UNM mengetahui informasi MBKM dengan baik (44% dan 15%). Selanjutnya, sebesar 49% merasa terbantu dalam memperoleh informasi MBKM melalui Jejaring Sosial/Portal MBKM UNM, 27% ragu-ragu, 13% merasa kurang terbantu, 9% merasa sangat terbantu, dan 3% merasa tidak terbantu sama sekali. Data survei tersebut diringkas dalam gambar berikut.

Hasil tersebut menunjukkan sebagian besar Mahasiswa telah menerima dan memahami informasi yang disampaikan oleh pihak Program Studi. Lebih lanjut dalam wawancara Ketua Program Studi Statistika FMIPA UNM menjelaskan bahwa upaya penyebaran informasi MBKM di Prodi Statistika FMIPA UNM telah dilaksanakan dengan menyiapkan informasi berupa sosialisasi, baik dalam bentuk surat himbauan maupun melalui webinar-webinar tentang program MBKM yang dimunculkan. Selain itu, terdapat petunjuk-petunjuk informasi up to date tentang MBKM yang dapat diakses di website MBKM UNM dan website Program Studi Statistika FMIPA UNM.
Di samping itu, survei pernyataan lainnya yang merujuk kepada ketertarikan Mahasiswa Program Studi Statistika FMIPA UNM dalam mengikuti Program MBKM dapat dilihat pada gambar berikut.

Data menunjukkan survei Mahasiswa menyatakan sebesar 52% mereka tertarik mengikuti MBKM, sebesar 26% sangat tertarik, 19% ragu-ragu, dan sekitar 3% kurang/tidak tertarik. Hasil tersebut menunjukkan sebagian besar Mahasiswa memiliki minat yang positif terhadap MBKM. Adapun hasil persepsi Mahasiswa terhadap dukungan Program Studi terhadap pelaksanaan Program MBKM dapat dilihat pada gambar berikut.

Sebesar 66% Mahasiswa merasa sudah Program Studi telah mendukung dan memfasilitasi, 25% menjawab masih ragu-ragu, 8% merasa Program Studi Tidak Mendukung dengan baik, dan 1% merasa Program Studi tidak mendukung sama sekali.
4. Persepsi Mahasiswa dalam pelaksanaan MBKM di Program Studi
Mahasiswa menjadi indikator penting dalam keberhasilan program MBKM yang telah berjalan (Oksari et al., 2022). Sebanyak 175 responden Mahasiswa Program Studi Statistika Universitas Negeri Makassar, diketahui sebesar 35% atau sebanyak 61 responden mengikuti Program MBKM. Hasil survei dari tujuh butir pertanyaan skala likert menunjukkan hasil sebagai berikut :
- Kualitas pengalaman belajar dalam menjalani program MBKM: sebesar 62,3% memiliki kualitas pengalaman belajar yang baik, 21,3% dengan kualitas pengalaman belajarnya sangat baik dan 16,4% masih ragu-ragu.
- Kualitas bimbingan yang diberikan oleh dosen dalam pelaksanaan MBKM: sebanyak 62,3% merasa puas dengan kualitas bimbingan yang diberikan oleh dosen dalam pelaksanaan program MBKM, 16,4% masih ragu-ragu, sebanyak 14,8% merasa sangat puas dan 6,6% merasa kurang puas dengan kualitas bimbingannya.
- Tingkat fleksbilitas yang ditawarkan dari Program MBKM : sebesar 60,7% Mahasiswa merasa puas terhadap fleksibilitas MBKM, 24,6% merasa sangat puas, dan 14,8% Mahasiswa masih menjawab ragu-ragu.
- Pembelajaran yang didapatkan dari program MBKM sesuai dengan kebutuhan dan minat Mahasiswa: sebesar 50,8% Mahasiswa merasa pembelajaran yang didapatkan dari program MBKM sesuai dengan kebutuhan dan minat mahasiswa, 24,6% merasa sangat relevan, 21,3% masih ragu-ragu dan 3,3% Mahasiswa merasa kurang relevan.
- Kegiatan pembelajaran melalui program MBKM memberikan kompetensi tambahan: sebesar 63,9% Mahasiswa merasa memperoleh kompetensi tambahan, 29,5% sangat merasa puas dengan perolehan kompetensi tambahan, dan sebesar 6,6% Mahasiswa memberi tanggapan masih ragu-ragu.
- Dampak mengikuti Program MBKM dibandingkan sebelum mengikuti MBKM: sebesar 60,7% Mahasiswa merasakan dampak positif, 27,9% sangat merasakan dampak positif, dan 4% Mahasiswa menjawab ragu-ragu.
5. Kendala
Kendala yang diidentifikasi berdasarkan hasil wawancara Ketua Program Studi Statistika FMIPA UNM adalah penyesuaian jadwal Mahasiswa dalam memilih mata kuliah yang sesuai. Mahasiswa Program Studi Statistika FMIPA UNM belum pernah mengambil maksimal konversi 20 sks karena dirasa akan mempengaruhi percepatan studi jika terjadi bentrok antara waktu kuliah dan jadwal MBKM. Hal ini menunjukkan peran IT dalam Program Studi yang perlu ditingkatkan untuk penyesuaian Mata Kuliah Mahasiswa dalam menganalisis program atau kegiatan yang bisa menguntungkan untuk percepatan studi.
6. Kesimpulan
- Sebagian besar Mahasiswa Program Studi Statistika FMIPA UNM belum terlibat mengikuti Program MBKM dibuktikan dengan tingginya persentase (65%) responden tidak mengikuti MBKM. Hal ini dapat dikatakan mayoritas Mahasiswa Program Studi Statistika FMIPA UNM belum aktif terlibat dalam pelaksanaan MBKM di Program Studi.
- Program Studi Statistika FMIPA UNM telah melakukan upaya mengimplementasikan Program MBKM dengan merevisi kurikulum yang ada sesuai dengan kurikulum MBKM, melakukan sosialisasi, serta mempersiapkan pedoman rekognisi SKS dan melakukan konversi nilai kepada Mahasiswa yang mengikuti MBKM di Program Studi.
- Sebagian besar Mahasiswa merasa program studi telah memfasilitasi dan mendukung pelaksanaan Program MBKM (65%), serta 75% menyatakan mereka mendapatkan konversi nilai sesuai dengan pedoman MBKM UNM yang ada. Namun, masih ada sekitar 5% yang menyatakan tidak mendapatkan konversi nilai sks dari Program Studi. Hal ini menjadi penting diperhatikan oleh Program Studi, untuk perlunya memastikan Mahasiswa memiliki pemahaman mengenai panduan pemberian rekognisi/konversi nilai dalam mengikuti MBKM. Serta perlunya Program Studi untuk melakukan pengakuan rekognisi kepada Mahasiswa yang mengikuti Program MBKM sesuai panduan yang ada.
- Jika melihat pada hasil kuesioner responden, lebih dari 50% Mahasiswa terbantu dalam mengetahui informasi terkait MBKM melalui jejaring sosial/Portal MBKM UNM. Hal ini terjadi karena upaya penyampaian informasi di dalam Program Studi dapat dikatakan sudah efektif dalam meberikan pemahaman yang baik tentang MBKM kepada Mahasiswa. Sesuai dengan hasil wawancara Ketua Program Studi Statistika FMIPA UNM yang mengatakan bahwa penyebaran informasi bia dikatakan sangat baik, terbukti dengan seringnya pemberian surat rekomendasi untuk mendaftar pada program MBKM. Selanjutnya, ada beberapa undangan untuk mengikuti sosialisasi atau webinar mengenai program MBKM serta informasi mengenai MBKM juga di publikasikan pada website Program Studi.
- Kendala dalam pelaksanaan program MBKM di Program Studi Statistika FMIPA UNM yaitu: Mahasiswa kesulitan untuk menyesuaikan jadwal kuliah dengan Program MBKM. Kesesuian dengan Sistem Informasi Akademik (SIA): Mahasiswa harus bisa memastikan bahwa Mata Kuliah yang diambil dapat memberikan pengakuan SKS yang benar.
Referensi
Asiah, N. (2020). Implementasi kebijakan merdeka belajar-kampus merdeka (studi pada fakultas ilmu sosial dan hukum universitas negeri makassar). Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952., 5–24.
Huda, A. K. (2022). Jurnal basicedu. Jurnal Basicedu, 6(4), 5877–5889.
Kominfo (2017). Kejar Ketertinggalan Pendidikan, Jangan Belajar di Ruangan Saja!. Diakses pada 23 Juli 2023. Dari https://www.kominfo.go.id/content/detail/11202/kejar-ketertinggalan-pendidikan-jangan-belajar-di-ruangan-saja/0/berita
Oksari, A. A., Nurhayati, L., Susanty, D., Paramita, G. A., & Wardhani, K. (2022). Analisis Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar-Kampus Merdeka ( MBKM ) Program Studi Biologi Universitas Nusa Bangsa. 5(1), 78–85.
Pangruruk, F. A., Siregar, B., Illya, G., Arifin, A., & Agatha, D. A. (2022). Analisis Hasil Survei Kebijakan dan Implementasi Medeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di Universitas Matana. Syntax Literate ; Jurnal Ilmiah Indonesia, 7(2), 2331. https://doi.org/10.36418/syntax-literate.v7i2.6262
Ramadhani Khija, ludovick Uttoh, M. K. T. (2015). Teknik Pengambilan Sampel. Ekp, 13(3), 1576–1580.
Yanuarsari, R., Asmadi, I., Muchtar, H. S., & Sulastini, R. (2021). Peran Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka dalam Meningkatkan Kemandirian Desa. Jurnal Basicedu, 5(6), 6307–6317. https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i6.1828
kemdikbud.go.id. Kampus Merdeka Indonesia jaya. Diakses pada 7 Agustus 2023. Dari https://kampusmerdeka.kemdikbud.go.id/