Analisis regresi merupakan teknik analisis data yang digunakan untuk mengkaji hubungan antara beberapa variabel dan meramal suatu variabel. Teknik ini biasa dikenal dalam ilmu statistika dan dikemukakan oleh Sir Francis Galton (1822-1911). Analisis regresi berganda merupakan model persamaanyang menjelaskan hubungan antara lebih dari satu variabel bebas (X) dan satu variabel tak bebas (Y). Analisis regresi berganda bertujuan untuk memprediksi nilai variabel tak bebas (Y) apabila nilai-nilai variabel bebasnya (X) diketahui.
Mengutip Modul Regresi Linier Berganda susunan I Made Yuliara, tujuan dari analisis regresi linier berganda adalah untuk memprediksi nilai variabel tak bebas atau response (Y), apabila nilai-nilai variabel bebasnya atau predictor (X1,X2, …,Xn) diketahui. Pada analisis regresi linier berganda, data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio.
Kegunaan Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis Regresi Linear Berganda digunakan untuk mengukur pengaruh antara lebih dari satu variabel prediktor (variabel bebas) terhadap variabel terikat.
Rumus:
Y = β0 + β1X1 + β2X2 + … + βnXn + ε
Y = variabel terikat
β0 = konstanta
β1β2 = koefisien regresi
X1X2 = variabel bebas
CONTOH SOAL MANUAL:
Seorang Manajer Pemasaran deterjen merek “ATTACK” ingin mengetahui apakah Promosi dan Harga berpengaruh terhadap keputusan konsumen membeli produk tersebut?
Hipotesis:
H1 : β1 = β2 = 0, (Promosi dan Harga tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen membeli deterjen merek “ATTACK”).
H1 : β1 ≠ β2 ≠ 0, (Promosi dan Harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen membeli deterjen merek “ATTACK”).
Data Kasus
No. Responden | Promosi (X1) | Harga (X2) | Keputusan Konsumen (Y) |
1 | 10 | 7 | 23 |
2 | 2 | 3 | 7 |
3 | 4 | 2 | 15 |
4 | 6 | 4 | 17 |
5 | 8 | 6 | 23 |
6 | 7 | 5 | 22 |
7 | 4 | 3 | 10 |
8 | 6 | 3 | 14 |
9 | 7 | 4 | 20 |
10 | 6 | 3 | 19 |
Jumlah | 60 | 40 | 170 |
Tabel Pembantu
No. Resp. | X1 | X2 | Y | X1Y | X2Y | X1X2 | X^21 | X^22 |
1 | 10 | 7 | 23 | 230 | 161 | 70 | 100 | 49 |
2 | 2 | 3 | 7 | 14 | 21 | 6 | 4 | 9 |
3 | 4 | 2 | 15 | 60 | 30 | 8 | 16 | 4 |
4 | 6 | 4 | 17 | 102 | 68 | 24 | 36 | 16 |
5 | 8 | 6 | 23 | 184 | 138 | 48 | 64 | 36 |
6 | 7 | 5 | 22 | 154 | 110 | 35 | 49 | 25 |
7 | 4 | 3 | 10 | 40 | 30 | 12 | 16 | 9 |
8 | 6 | 3 | 14 | 84 | 42 | 18 | 36 | 9 |
9 | 7 | 4 | 20 | 140 | 80 | 28 | 49 | 16 |
10 | 6 | 3 | 19 | 114 | 57 | 18 | 36 | 9 |
Jumlah | 60 | 40 | 170 | 1122 | 737 | 267 | 406 | 182 |

170 = 10 a + 60 b1 + 40 b2................... (1) 1122 = 60 a + 406 b1 + 267 b2................... (2) 737 = 40 a +267 b1 + 182 b2................... (3)
Persamaan (1) dikalikan 6, persamaan (2) dikalikan 1:
1020 = 60 a + 360 b1 + 240 b2 35163 = 60 a + 406 b1 + 267 b2
kurangkan dua persamaan diatas maka didapatkan,
-102 = 0 a + -46 b1 + -27 b2 -102 =-46 b1 - 27 b2.......................(4)
Persamaan (1) dikalikan 4, persamaan (3) dikalikan 1:
680 = 40 a + 240 b1 + 160 b2 737 = 40 a + 267 b1 + 182 b2
kurangkan dua persamaan diatas maka didapatkan,
-57 = 0 a + -27 b1 + -22 b2 -57 = -27 b1 – 22 b2................. (5)
Persamaan (4) dikalikan 27, persamaan (5) dikalikan 46:
-2754 = -1242 b1 - 729 b2 -2622 = -1242 b1 - 1012 b2
kurangkan dua persamaan diatas maka didapatkan,
-132 = 0 b1 + 283 b2 b2 = -132/283 b2 = -0,466
Harga b2 dimasukkan ke dalam salah satu persamaan (4) atau (5):
-102 = -46 b1- 27 (-0,466) -102 = -46 b1+ 12,582 46b1 = 114,582 b1 = 2,4909
Harga b1 dan b2 dimasukkan ke dalam persamaan 1:
170 = 10 a + 60 (2,4909) + 40 (-0,466) 170 = 10 a + 149,454 – 18,640 10a = 170 – 149,454 + 18,640 a = 39,186/10 a = 3,9186 b1 = 2,4909 b2 = -0,466
Keterangan:
a = konstanta b1 = koefisien regresi X1 b2 = koefisien regresi X2
Persamaan regresi:
Y = 3,9186 + 2,4909 X1 – 0,466 X2
PENGUJIAN HIPOTESIS
Koefisien Korelasi Berganda (R)

Koefisien Determinasi (R 2)
R2 = (0,775252308)2 R2 = 0,60
F Hitung
F Hitung = R 2 (N - k - 1) / k (1 - R2 ) = 0,60 (10 - 2 - 1) / 2(1 - 0,60) = 5,35
keterangan:
K= jumlah variable bebas
F Tabel
Dk Pembilang = k = 2 Dk Penyebut = n-k-1 = 10-2-1 = 7 F tabel = 4,74
Hipotesis:
H1 : β1 = β2 = 0, Variabel Promosi Dan Harga Tidak Berpengaruh Signifikan Terhadap Keputusan Konsumen Membeli Deterjen Merek ”Attack”
H1 : β1 ≠ β2 ≠ 0, Variabel Promosi Dan Harga Berpengaruh Signifikan Terhadap Keputusan Konsumen Membeli Deterjen Merek ”Attack”
Kriteria:
F hitung ≤ F tabel = Ho diterima
F hitung > F tabel = Ho ditolak, Ha diterima
F hitung (5,25) > F tabel (4,74) = ditolak, Ha Diterima
Jadi, dapat disimpulkan bahwa Promosi dan Harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen membeli deterjen merek “ATTACK”.
CONTOH SOAL MENGGUNAKAN SOFTWARE R
Diberikan data tentang IQ dan tingkat kehadiran sepuluh siswa di kelas yang diperkirakan mempengaruhi nilai UAS.
Siswa | IQ (X2) | Tingkat kehadiran (%) (X1) | Nilai UAS (Y) |
1 | 110 | 60 | 65 |
2 | 120 | 70 | 70 |
3 | 115 | 75 | 75 |
4 | 130 | 80 | 75 |
5 | 110 | 80 | 80 |
6 | 120 | 90 | 80 |
7 | 120 | 95 | 85 |
8 | 125 | 95 | 95 |
9 | 110 | 100 | 90 |
10 | 120 | 100 | 98 |
Langkah 1: Menyusun dataset yang akan kita gunakan. dt = data.frame(UAS =c(65,70,75,75,80,80,85,95,90,98), Tingkat_kehadiran = c(60,70,75,80,80,90,95,95,100,100), IQ = c(110,120,115,130,110,120,120,125,110,120))
Langkah 2: Membuat plot pencar library(psych) attach(dt) pairs.panels(cbind(IQ , Tingkat_kehadiran, UAS))

Interpretasi:
• Terlihat ada hubungan positif antara nilai UAS dengan IQ dan tingkat kehadiran.
• Ketiga histogram menunjukkan cukup simetris
• Korelasi antar dua variabel bebas yaitu IQ dan tingkat kehadiran sebesar 0.23 yang tergolong lemah. Hal ini mengindikasikan tidak terjadi multikolinearitas
• Korelasi antar masing-masing variabel bebas (IQ dan tingkat kehadiran) dengan variabel respon sebesar 0.93 dan 0.19. Hal ini mengindikasikan adanya hubungan linear yang kuat antara tingkat kehadiran terhadap nilai UAS, dan adanya hubungan linear lemah antara IQ dengan nilai UAS.
Langkah 3: Melakukan pemodelan analisis regresi
mod.reg <- lm(UAS~Tingkat_kehadiran+IQ,data=dt)
summary(mod.reg)
Call:
lm(formula = UAS ~ Tingkat_kehadiran + IQ, data = dt)
Residuals:
Min 1Q Median 3Q Max
-5.2861 -2.8939 0.0296 1.6791 6.1993
Coefficients:
Estimate Std. Error t value Pr(>|t|)
(Intercept) 23.05445 25.57161 0.902 0.397247
Tingkat_kehadiran 0.73723 0.10918 6.752 0.000264 ***
IQ -0.03433 0.22051 -0.156 0.880686
---
Signif. codes: 0 ‘***’ 0.001 ‘**’ 0.01 ‘*’ 0.05 ‘.’ 0.1 ‘ ’ 1
Residual standard error: 4.346 on 7 degrees of freedom
Multiple R-squared: 0.8719, Adjusted R-squared: 0.8353
F-statistic: 23.82 on 2 and 7 DF, p-value: 0.0007523
Persamaan analisis regresi dugaan adalah:
Y = 23.05445 + 0.73723(Tingkat kehadiran) – 0.03433(IQ)
Interpretasi:
• β0 = 23.05445 artinya jika tingkat kehadiran adalah 0 dan IQ adalah 0 maka nilai UAS adalah 23.05445. (Tidak Bermakna)
• β1 = 0.73723 artinya jika tingkat kehadiran bertambah 1 maka nilai UAS akan bertambah sebesar 0.73723, dengan IQ dianggap tetap.
• β2= 0.03433 artinya jika IQ bertambah 1 maka nilai UAS akan berkurang sebesar 0.03433, dengan tingkat kehadiran dianggap tetap.
Uji F Hipotesis:
H0: Variabel Tingkat kehadiran dan IQ tidak berpengaruh terhadap nilai UAS
H1: Variabel Tingkat kehadiran dan IQ berpengaruh terhadap nilai UAS Taraf sifnifikansi : α = 0.05.
Statistik uji : uji F
summary(mod.reg)
Call:
lm(formula = UAS ~ Tingkat_kehadiran + IQ, data = dt)
Residuals:
Min 1Q Median 3Q Max
-5.2861 -2.8939 0.0296 1.6791 6.1993
Coefficients:
Estimate Std. Error t value Pr(>|t|)
(Intercept) 23.05445 25.57161 0.902 0.397247
Tingkat_kehadiran 0.73723 0.10918 6.752 0.000264 ***
IQ -0.03433 0.22051 -0.156 0.880686
---
Signif. codes: 0 ‘***’ 0.001 ‘**’ 0.01 ‘*’ 0.05 ‘.’ 0.1 ‘ ’ 1
Residual standard error: 4.346 on 7 degrees of freedom
Multiple R-squared: 0.8719, Adjusted R-squared: 0.8353
F-statistic: 23.82 on 2 and 7 DF, p-value: 0.0007523
Kriteria keputusan: H0 ditolak jika p-value < 0.05
Kesimpulan:
Dari hasil output diatas dapat dilihat bahwa p-value = 0.0007523 < 0.05 maka H0 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa setidaknya ada satu variabel bebas ( Tingkat kehadiran, atau IQ atau keduanya) yang berpengaruh signifikan terhadap nilai UAS.
Uji T
Hipotesis:
H0: Variabel Tingkat kehadiran / IQ tidak berpengaruh terhadap nilai UAS
H1: Variabel Tingkat kehadiran / IQ berpengaruh terhadap nilai UAS
Taraf sifnifikansi: α = 0.05
Statistik uji : uji t
summary(mod.reg)
Call:
lm(formula = UAS ~ Tingkat_kehadiran + IQ, data = dt)
Residuals:
Min 1Q Median 3Q Max
-5.2861 -2.8939 0.0296 1.6791 6.1993
Coefficients:
Estimate Std. Error t value Pr(>|t|)
(Intercept) 23.05445 25.57161 0.902 0.397247
Tingkat_kehadiran 0.73723 0.10918 6.752 0.000264 ***
IQ -0.03433 0.22051 -0.156 0.880686
---
Signif. codes: 0 ‘***’ 0.001 ‘**’ 0.01 ‘*’ 0.05 ‘.’ 0.1 ‘ ’ 1
Residual standard error: 4.346 on 7 degrees of freedom
Multiple R-squared: 0.8719, Adjusted R-squared: 0.8353
F-statistic: 23.82 on 2 and 7 DF, p-value: 0.0007523
Kriteria keputusan: H0 ditolak jika p-value < 0.05
Kesimpulan:
Dari hasil output diatas dapat dilihat bahwa
• Variabel Tingkat kehadiran berpengaruh signifikan terhadap nilai UAS karena memiliki p-value 0.000264 < 0.05.
• Variabel IQ tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai UAS karena memiliki p-value 0.880686 > 0.05.