Dalam dunia statistik, sering kali kita dihadapkan pada situasi di mana kita perlu mengevaluasi efek dari suatu perlakuan. Yang mana perlakuan tersebut memiliki dua kemungkinan “ya” atau “tidak”. Salah satu alat yang bisa digunakan untuk menguji perbedaan signifikan dari kasus tersebut adalah Uji Cochran (Daniel, 1990).
Uji Cochran merupakan uji non-parametrik yang digunakan untuk menganalisis data biner (data dengan dua kemungkinan hasil, seperti “ya” dan “tidak”) dalam eksperimen atau studi yang melibatkan lebih dari dua perlakuan atau kondisi. Uji ini sering digunakan dalam penelitian klinis, riset pasar, atau studi perilaku, di mana pengukuran diulang pada subjek yang sama dalam beberapa kondisi (Tiro, 2000).
Ilustrasi
seorang mahasiswa tertarik mempelajari pengaruh keramahan seorang pewawancara terhadap jawaban ibu rumah tangga pada suatu survei pendapat. Mahasiswa tersebut melakukan wawancara dengan menggunakan 3 jenis wawancara:
- wawancara 1: menunjukan perhatian, keramahan, dan antusiasme
- wawancara 2: menunjukan keformalan, kehati-hatian dan kesopanan
- wawancara 3: menunjukan ketidak perhatian, keterburu-buruan, dan keformalan yang kaku
mahasiswa mengunjungi 3 kelompok yang masing-masing terdiri dari 18 rumah sehingga didapatkan 18 pasangan dari ibu rumah tangga untuk setiap teknik wawancara. Pada kelompok pertama mahasiswa tersebut melakukan teknik wawancara 1, pada kelompok kedua mahasiswa melakukan teknik wawancara 2, dan pada kelompok ketiga mahasiswa melakukan teknik wawancara 3. Hasil dari wawancara tersebut dengan jawaban ”ya” diberi skor 1 dan jawaban ”tidak: diberi skor 0 adalah sebagai berikut:
Pasangan | Wawancara 1 | Wawancara 2 | Wawancara 3 | Kj |
1 | 0 | 0 | 0 | 0 |
2 | 1 | 1 | 0 | 2 |
3 | 0 | 1 | 0 | 1 |
4 | 0 | 0 | 0 | 0 |
5 | 1 | 0 | 0 | 1 |
6 | 1 | 1 | 0 | 2 |
7 | 1 | 1 | 0 | 2 |
8 | 0 | 1 | 0 | 1 |
9 | 1 | 0 | 0 | 1 |
10 | 0 | 0 | 0 | 0 |
11 | 1 | 1 | 1 | 3 |
12 | 1 | 1 | 1 | 3 |
13 | 1 | 1 | 0 | 2 |
14 | 1 | 1 | 0 | 2 |
15 | 1 | 1 | 0 | 2 |
16 | 1 | 1 | 1 | 3 |
17 | 1 | 1 | 0 | 2 |
18 | 1 | 1 | 0 | 2 |
Bi | 13 | 13 | 3 | 29 |
Kemudian mahasiswa tersebut akan menguji apakah perbedaan teknik wawancara akan mempengaruhi jawaban ”ya” pada buti-butir pertanyaan yang diberikan kepada ibu rumah tangga dengan taraf signifikan 1%.
Rumus uji Cochran:
p: Jumlah grup atau kondisi yang dibandingkan (misalnya, jumlah perlakuan atau jumlah kategori dalam uji).
n: Jumlah subjek atau item dalam setiap grup atau kondisi. Ini adalah ukuran sampel dalam setiap kelompok.
Bi: Jumlah “sukses” untuk setiap grup i.
Kj: Jumlah “sukses” untuk setiap subjek j untuk setiap kondisi.
Dari ilustrasi diatas kita akan melakuakan uji Cochran dengan hipotesis sebagai berikut:
H0: peluang jawaban ”ya” sama pada ketiga jenis teknik wawancara
H1: peluang jawaban “ya” tidak sama pada ketiga jenis teknik wawancara
Kita memperoleh nilai P = 3, k= 18, n= 29
Sehingga
Dengan demikian, kita memperoleh nilai Q sebagai berikut:
Dengan menggunakan taraf signifikan α = 1% dan p=3, sehingga nilai χ20.99;2 = 9.21. karena nilai Q=16,67 lebih besar dari nilai kritis 9.21 maka hipotesis H0 ditolak dan menerima hipotesis H1. Jadi, kesimpulannya peluang jawaban ”ya” berbeda pada tiga teknik wawancara tersebut.
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
Daniel, W. W. (1990). Applied Nonparametric Statistics (2nd ed.). Brooks/Cole Cengage Learning, Boston: USA
Tiro, M.A. (2002). Statistika Sebaran Bebas. Andira Publisher. Makassar: Indonesia