Analisis Jalur Peran Pengembangan Soft Skills Dalam Memediasi Pengaruh Partisipasi Organisasi Dan Keaktifan Perkuliahan Terhadap Kesiapan Kerja

Oleh : Bidang Riset dan Advokasi

Pendahuluan

Dalam era globalisasi dan digitalisasi, dunia kerja mengalami perubahan yang signifikan. Perusahaan kini semakin mengutamakan soft skills (Aprianus & Arisman, 2024) .  Soft skills adalah kemampuan yang meliputi keterampilan berinteraksi dengan orang lain dan kemampuan mengelola diri sendiri (Syahrini, 2023), yang meliputi pengembangan kemampuan kepemimpinan, peningkatan keterampilan komunikasi, kemampuan bekerja dalam tim, dan keterampilan manajemen waktu (Wijiharta et al. 2022)(Fitriana Rohmah et al. 2024). Keterampilan ini dianggap penting dalam dunia kerja karena dapat meningkatkan produktivitas, membangun hubungan kerja yang baik, dan membantu individu beradaptasi dengan perubahan di tempat kerja (Barros Da Cunha et al., 2023). Seiring dengan pentingnya Soft Skills dalam dunia kerja, kesiapan kerja juga menjadi fokus utama dalam mempersiapkan mahasiswa untuk memasuki dunia kerja. Kesiapan kerja melibatkan karakter pribadi seperti sikap kerja dan kemampuan bertahan yang diperlukan untuk memperoleh dan mempertahankan pekerjaan (Ratuela et al., 2022). Oleh karena itu, mempersiapkan kesiapan kerja mahasiswa tidak hanya berfokus pada pengetahuan akademis, tetapi juga pada pengembangan soft skills yang relevan dengan kebutuhan industri saat ini (Gunawan et al., 2020).

Faktor-faktor yang mempengaruhi soft skills di kalangan mahasiswa termasuk keterlibatan dalam organisasi mahasiswa dan keaktifan selama perkuliahan (Ilham et al., 2020)(Muhmin, 2018). Partisipasi dalam organisasi mahasiswa memungkinkan mahasiswa terlibat dalam berbagai aktivitas yang dapat mengembangkan kemampuan kepemimpinan, komunikasi, kerja sama tim, dan memanajemenkan waktu (Nurfikah et al., 2024). Selain itu, keaktifan dalam perkuliahan, seperti berpartisipasi dalam diskusi kelas, menyelesaikan tugas tepat waktu, dan terlibat dalam kelompok, juga dapat meningkatkan soft skills yang dimiliki (Safitri, 2019).

Penelitian yang telah ada, menunjukkan adanya hubungan antara partisipasi dalam organisasi mahasiswa dan pengembangan soft skills. Penelitian sebelumnya, menemukan bahwa keterlibatan mahasiswa dalam organisasi berpengaruh terhadap pengembangan soft skills (Lestari & Kurniawati, 2023). Demikian pula, penelitian lain yang menunjukkan bahwa keaktifan berorganisasi berdampak positif pada kesiapan kerja dan pengembangan soft skills (Airlangga 2022). Penelitian lain juga menemukan adanya pengaruh positif dan signifikan antara soft skills dan kesiapan kerja di kalangan mahasiswa Universitas Bandar Lampung (Khairudin and I’fa 2023).

Namun, meskipun partisipasi dalam organisasi dan keaktifan perkuliahan menunjukkan pengaruh signifikan terhadap pengembangan soft skills, hubungan antara kedua faktor tersebut dengan kesiapan kerja masih perlu dipahami lebih lanjut. Oleh karena itu, riset ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara partisipasi dalam organisasi mahasiswa daan keaktifan perkuliahan terhadap pengembangan soft skills dan kesiapan kerja. Untuk memahami hubungan sebab-akibat antara variabel tersebut, riset ini menggunakan analisis jalur, sebuah metode yang memungkinkan peneliti untuk memodelkan hubungan yang kompleks dengan mengidentifikasi dan mengukur efek langsung serta efek mediasi antara variabel independen dan dependen (Muhammad Arif Tiro, Sukarna, 2010). Dengan menggunakan metode ini, riset ini diharapkan dapat memberikan wawasan lebih mendalam tentang strategi pengembangan diri dan aktivitas yang efektif untuk mempersiapkan lulusan yang kompeten dan siap bersaing di dunia kerja.

Metode

Riset ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Data yang dikumpulkan berupa data primer yang disebarkan melalui kuesioner dengan skala likert 4 poin. Populasi riset ini adalah mahasiswa aktif Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam yang pernah atau sedang berada dalam organisasi mahasiswa, dengan metode pengumpulan sampel, yaitu Convenience Sampling. Convenience Sampling adalah teknik pengambilan sampel di mana peneliti memilih responden berdasarkan ketersediaan mereka pada saat itu (Firmansyah & Dede, 2022).

Riset ini menggunakan satu variabel dependen (Y), dua variabel independen (X1 dan X2), dan satu variabel mediasi (X3). Variabel dependen (Y) adalah kesiapan kerja, sementara variabel independen (X) adalah pertisipasi organisasi (X1) dan Keaktifan dalam perkuliahan (X2), dan variabel mediasi (X3) adalah pengembangan soft skills.

 Partisipasi berorganisasi merupakan keterlibatan aktif mahasiswa dalam kegiatan organisasi yang bisa memberikan pengaruh terhadap organisasi tersebut serta mampu mengubah perilaku mahasiswa menjadi lebih positif (Ratminto & Winarsih, 2014). Keaktifan perkuliahan adalah tingkat keterlibatan mahasiswa dalam proses belajar mengajar, yang mencakup upaya mereka untuk memahami materi dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan perkuliahan. Ini melibatkan respons aktif terhadap pengajaran dan kontribusi dalam diskusi serta kegiatan akademik.

(Umar, 2018). Kesiapan kerja adalah kemampuan seseorang untuk melakukan dan menyelesaikan tugas dengan mengikuti aturan yang ada, tanpa adanya paksaan atau hambatan, serta mencapai hasil yang maksimal sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan (Sriwahyuni, 2021). Soft skills adalah keterampilan penting untuk berinteraksi dalam kehidupan pribadi, kelompok, masyarakat, dan hubungan spiritual (Nurul Swandari , 2023)

Dalam mendeskripsikan haril riset, langkah-langkah yang diambil meliputi penentuan kualifikasi, perhitungan persentase, dan pengelompokkan item pernyataan ke dalam kategori tertentu. Penentuan kualifikasi ini bertujuan untuk memahami bagaimana nilai setiap variabel terdistribusi dalam kategori seperti tinggi, sedang, rendah rendah. Formula kategorisasinya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 1. Formula Kategorisasi

 Sumber : Wiyono, B. B. 2009

Uji asumsi data dilakukan untuk memastikan bahwa data yang diperoleh memenuhi syarat untuk digunakan dalam analisis regresi dan analisis jalur. Data penelitian ini termasuk dalam kategori data metrik, yaitu data primer yang diperoleh melalui pengukuran langsung oleh peneliti. Oleh karena itu, sebelum melakukan analisis jalur, diperlukan uji persyaratan analisis yang meliputi normalitas, multikolinearitas, dan heteroskedastisitas (Gunawan et al., 2020). Menurut (mardiatmoko, 2020) Uji normalitas dilakukan untuk memeriksa apakah nilai residual dalam model regresi terdistribusi secara normal. Uji multikolinearitas digunakan untuk mendeteksi apakah terdapat hubungan linear yang sempurna atau mendekati sempurna antara variabel independen dalam model regresi. Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengidentifikasi apakah terdapat ketidaksamaan varian residual di seluruh pengamatan dalam model regresi. Riset ini menggunakan Analisis Jalur yang dibantu dengan menggunakan aplikasi SPSS. Analisis jalur adalah teknik analisis data yang digunakan untuk mengevaluasi pengaruh langsung variabel X terhadap variabel Y, serta pengaruh tidak langsung, yaitu pengaruh variabel X terhadap variabel Y melalui variabel perantara Z (Eryska Ramayanti, 2016). Berdasarkan pengaruh antar variabel tersebut terdapat dua variabel independent dan satu variabel dependent serta variabel mediasi, dapat dibuat diagram analisis jalur seperti dibawah ini.

Gambar 1. Analisis Jalur

Hasil dan Pembahasan

Deskripsi Data

Riset ini akan menjelaskan karakteristik responden yang berjumlah 100 mahasiswa aktif Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Makassar. Berikut adalah tabel total jumlah partisipasi mengikuti organisasi.

Tabel 2. Data Demografi Subjek

Tabel 2 diatas menunjukkan bahwa sampel riset ini kebanyakan adalah perempuan dengan frekuensi 61 mahasiswa (61%), dengan usia terbanyak adalah 20 – 22 tahun (80%).

Gambar 2. Motivasi Bergabung dalam Organisasi

Dari gambar 2 diatas dapat dilihat, motivasi mahasiswa bergabung dalam organisasi adalah untuk meningkatkan soft skills (39%). Setiap variabel terdiri dari tiga kategori yaitu, rendah, sedang, dan tinggi. Dengan didasarkan pada beberapa syarat yang ada pada tabel berikut :

Tabel 3. Hasil Formula Kategorisasi Variabel Partisipasi dalam Berorganisasi

Berdasarkan tabel 3, dapat dilihat jika terdapat 89 responden yang termasuk dalam kategori tinggi sedangkan 11 lainnya termasuk kategori sedang. Hal ini berarti terdapat 89% responden memiliki partisipasi yang tinggi dalam organisasi

Tabel 4. Hasil Formula Kategorisasi Variabel Keaktifan Perkuliahan

Berdasarkan tabel 4 dapat dilihat, pada variabel keaktifan kuliah terdapat 71 responden yang masuk pada kategori tinggi, 28 responden pada kategori sedang dan 1 responden masuk pada kategori rendah. Hal ini berarti terdapat 71% responden yang memiliki keaktifan kuliah tinggi.

Tabel 5. Hasil Formula Kategorisasi Variabel Pengembangan Soft Skill

Berdasarkan tabel 5 dapat dilihat, pada variabel pengembangan soft skill terdapat 4 responden pada kategori rendah, 61 responden pada kategori sedang, dan 35 responden pada kategori tinggi.

Tabel 6. Hasil Formula Kategorisasi Variabel Kesiapan Kerja

Berdasarkan tabel 6 dapat dilihat jika pada variabel kesiapan kerja terdapat 81 responden yang masuk pada kategori tinggi dan 19 respondennya lainnya masuk pada kategori sedang. Sebanyak 81% responden memiliki kesiapan kerja yang tinggi.

Uji Asumsi Klasik

Pengujian ini dilakukan untuk memenuhi syarat analisis jakur. Analisis asumsi klasik ini terdari uji normalitas, uji heteroskedastisitas dan uji multikolinearitas. Hasil pengujian dapat dilihat sebagai berikut :

Uji Normalitas

Berdasarkan One-Sample Kolmogrov-Smirnov Test. Nilai asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,200 untuk kedua model menunjukkan hahwa data berdistribusi normal

Uji Multikolinearitas

Tabel 7. Multikolinearitas

Hasil uji Multikolinearitas menunjukkan bahwa nilai VIF untuk semua variabel pada kedua model < 10,00 yang berarti tidak ada masalah Multikolinearitas dalam data.

Uji Heterokedastisitas

Tabel 8. Heterokedastisitas

Hasil uji Heterokedastisitas menunjukkan bahwa nilai sig untuk semua variabel pada kedua model > 0.05 yang berarti tidak ada masalah Heterokedastisitas dalam data

Pengujian Hipotesis

Pada tahapan pengujian hipotesis ini dilakukan untuk melihat pengaruh secara parsial maupun secara simultan antara variabel independan terhadap variabel dependen. Selain itu, pengujian ini juga bertujuan untuk menentukan seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian hipotesis tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.

Pengujian Signifikan Parameter Individu (Uji T)

Uji t dilakukan untuk menguji pengaruh parsial masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen.

Tabel 9. Parameter Individual (Uji T)

Pada model 1, partisipasi organisasi dan keaktifan kuliah memiliki nilai sig sebesar 0,0001 yang berarti keduanya secara signifikan memengaruhi pengembangan soft skills. Ini menunjukkan bahwa partisipasi dalam organisasi dan keaktifan di perkuliahan berkontribusi secara statistik terhadap peningkatan soft skills mahasiswa. Sebaliknya, pada model 2, partisipasi organisasi memiliki nilai Sig sebesar 0,804 yang menunjukkan bahwa variabel ini tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap kesiapan kerja mahasiswa. Sementara itu, keaktifan perkuliahan dengan nilai Sig sebesar 0,0001 memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kesiapan kerja, yang berarti semakin aktif seorang mahasiswa dalam perkuliahan, semakin tinggi kesiapan mereka untuk memasuki dunia kerja. Selain itu, Pengembangan soft skills juga memiliki nilai Sig sebesar 0,0001 menunjukkan bahwa pengembangan soft skills yang baik berkontribusi secara langsung dan signifikan terhadap kesiapan kerja mahasiswa.

Pengujian Signifikan Parameter Simultan (Uji F)

Pengujian secara simultan ini digunakan untuk melihat pengaruh simultan dari semua variabel independen terhadap variabel dependen dalam masing-masing model. Hasil analisis dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 10. Pengujian Pengaruh Secara Simultan

Pada variabel pengembangan soft skills, nilai Sig sebesar 0,0001 menunjukkan bahwa gabungan variabel independen (partisipasi organisasi dan keaktifan kuliah) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap pengembangan soft skills tersebut. Dengan kata lain, model ini valid untuk menjelaskan pengembangan soft skills berdasarkan kedua variable tersebut. Pada variabel kesiapan kerja nilai Sig sebesar 0,0001 menunjukkan bahwa gabungan variabel independen (partisipasi organisasi, keaktifan perkuliahan, dan pengembangan (soft skills) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kesiapan kerja. Ini berarti model ini dapat dipercaya untuk memprediksi kesiapan kerja berdasarkan ketiga variabel tersebut.

Analisis Jalur

Analisis jalur digunakan untuk menentukan penjelasan mengenai pola-pola hubungan langsung dan tidak langsung dari suatu model.

Tabel 11. Koefisien Determinasi

Model 1

Model 2

Tabel 12. Model Regresi

Gambar 3. Analisis Jalur

Adapun model regresi, yaitu :

Y = 0,622 + 0,628 X1 + 0,711 X2 + e1

Y = 7,272 – 0,023 X1 + 0,444 X2 + 0,333 X3 + e2

Secara keseluruhan, persamaan model 1 menunjukkan bahwa variabel X1 dan X2 keduanya memiliki pengaruh positif terhadap Y, dengan X2 memiliki pengaruh yang sedikit lebih besar dibandingkan X1.

Selanjutnya pada persamaan 2 menunjukkan bahwa X2 dan X3 memiliki pengaruh positif terhadap Y, sementara X1 memiliki pengaruh negatif terhadap Y. X2 adalah variabel yang paling berpengaruh terhadap Y di antara ketiga variabel tersebut.

Pengaruh Partisipasi Organisasi dan Keaktifan Perkuliahan terhadap Soft Skills

Hasil riset menunjukkan bahwa partisipasi dalam organisasi mahasiswa dan keaktifan perkuliahan secara signifikan mempengaruhi pengembangan soft skills mahasiswa. Hal ini berarti bahwa semakin aktif mahasiswa dalam berorganisasi dan berpartisipasi dalam kegiatan perkuliahan, semakin tinggi pula tingkat pengembangan soft skills yang dimiliki. Soft skills yang dimaksud meliputi keterampilan kepemimpinan, komunikasi, kerja sama tim, dan manajemen waktu.

Pengaruh Soft Skills terhadap Kesiapan Kerja

Riset ini juga menemukan bahwa pengembangan soft skills memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kesiapan kerja mahasiswa. Mahasiswa dengan soft skills yang baik lebih siap untuk menghadapi dunia kerja, karena keterampilan ini membantu mereka beradaptasi dengan lingkungan kerja yang dinamis, membangun hubungan yang efektif, dan mengelola tugas dengan efisien.

Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung terhadap Kesiapan Kerja

Partisipasi dalam organisasi mahasiswa tidak secara langsung mempengaruhi kesiapan kerja. Namun, melalui pengembangan soft skills, partisipasi ini secara tidak langsung berkontribusi terhadap kesiapan kerja. Ini menunjukkan bahwa efek partisipasi organisasi terhadap kesiapan kerja dimediasi oleh pengembangan soft skills. Sebaliknya, keaktifan dalam perkuliahan memiliki pengaruh langsung yang signifikan terhadap kesiapan kerja. Mahasiswa yang aktif dalam kegiatan perkuliahan cenderung lebih siap untuk memasuki dunia kerja.

Kesimpulan

Riset ini menunjukkan bahwa partisipasi dalam organisasi dan keaktifan perkuliahan secara signifikan meningkatkan pengembangan soft skills mahasiswa, seperti kepemimpinan, komunikasi, kerja sama dalam tim, dan manajemen waktu. Sementara itu, partisipasi dalm organisasi tidak langsung meningkatkan kesiapan kerja melalui pengembangan soft skills. Sebaliknya, keaktifan dalam perkuliahan berpengaruh langsung terhadap kesiapan kerja, dengan demikian, keterlibatan dalam kegiatan organisasi dan kuliah sangat penting untuk mengembangkan soft skills yang diperlukan didunia kerja.

Daftar Pustaka

Airlangga. (2022). Pengaruh Keaktifan Berorganisasi dan Program Magang Terhadap Kesiapan Kerja Dengan Self Efficacy Sebagai Variabel Mediasi. Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952., 2013–2015.

Aprianus, & Arisman, T. dan. (2024). Pengaruh Soft Skill dan Hard Skill Mahasiswa Terhadap Kesiapan Kerja di Era Revolusi Industri 4.0. 12(2).

Barros Da Cunha, A., Erom, K., & Talok, D. (2023). Pengaruh Motivas Kerja, Pengalaman Magang dan Soft Skill terhadap Kesiapan Kerja Mahasiswa (Literatur Review Manajemen Pendidikan). Jurnal Ilmu Manajemen Terapan, 4(6), 846–852. https://creativecommons.org/licenses/by/4.0/

Eryska Ramayanti, E. S. (2016). JURNAL AKUNTANSI & EKONOMI FE. UN PGRI Kediri. Universitas Nusantara PGRI Kediri, 1(1), 1–8.

Firmansyah, D., & Dede. (2022). Teknik Pengambilan Sampel Umum dalam Metodologi Penelitian: Literature Review. Jurnal Ilmiah Pendidikan Holistik (JIPH), 1(2), 85–114. https://doi.org/10.55927/jiph.v1i2.937

Fitriana Rohmah, D., Yusuf, A., Chintia Cahya Ningrum, D., Putri Nur Marsanti, A., Studi Pendidikan Bahasa Inggris, P., Tarbiyah dan Keguruan, F., & Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, U. (2024). Urgensi Peningkatan Softskill pada Mahasiswa dalam Upaya Mempersiapkan Masa Depan. Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia, 1(2), 145–155. http://repository.dharmawangsa.ac.id/529/1/URGENSI PENGUASAAN SOFT SKILL BAGI MAH

Gunawan, I., Djum Noor Benty, D., Eri Kusumaningrum, D., Bambang Sumarsono, R., Novita Sari, D., Dwi Pratiwi, F., Oktavia Ningsih, S., Ferindistika Putri, A., Kim Hui, L., Negeri Malang, U., Semarang, J., & Jawa Timur Indonesia, M. (2020). Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Kemampuan Manajerial, Efikasi Diri, dan Prestasi Belajar Terhadap Kesiapan Kerja Mahasiswa. Jurnal Manajemen Dan Supervisi Pendidikan, 4, 126–150.

Ilham, Z., Zami, Z., Fathudin, S., & Widodo, A. (2020). Pengaruh Keaktifan Berorganisasi Terhadap Soft Skills Dan Prestasi Belajar Siswa Smk Effect of Organized Activity on Soft Skills and Learning Achievement of Vocational Schools. 19, 73–80.

Khairudin, & I’fa, P. I. (2023). Pengaruh Soft Skill Terhadap Kesiapan Kerja Mahasiswa Universitas Bandar Lampung. Jurnal EMT KITA, 7(3), 659–664. https://doi.org/10.35870/emt.v7i3.1203

Lestari, R. Y., & Kurniawati, T. (2023). Peranan Organisasi Kemahasiswaan dalam Pengembangan Soft Skill Mahasiswa (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang). Jurnal Pendidikan Tambusai, 7(2), 17955–17962.

MARDIATMOKO, G.-. (2020). Pentingnya Uji Asumsi Klasik Pada Analisis Regresi Linier Berganda. BAREKENG: Jurnal Ilmu Matematika Dan Terapan, 14(3), 333–342. https://doi.org/10.30598/barekengvol14iss3pp333-342

Muhammad Arif Tiro, Sukarna, A. (2010). Analisis Jalur. Andira Publisher, Makassar.

Muhmin, A. H. (2018). Pentingnya Pengembangan Soft Skills Mahasiswa di Perguruan Tinggi. Forum Ilmiah, 15(2), 330–338.

Nurfikah, S., Tandirerung, N., Aisyah, S., Hukmatiah, N., & Awaru, A. O. T. (2024). Pengaruh Organisasi Terhadap Perkembangan Kognitif Mahasiswa Di Kampus Universitas Negeri Makassar. Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia, 1(2), 147–151.

Nurul Swandari, & Abdurahman Jemani. (2023). Pengembangan Soft Skill Peserta Didik melalui Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (Studi di Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Jombang). LITERASI: Jurnal Pendidikan Guru Indonesia, 2(2), 127–147. https://doi.org/10.58218/literasi.v2i2.632

Ratminto & Winarsih, A. . (2014). Manajemen Pelayanan. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Ratuela, Y., Nelwan, O., & Lumintang, G. (2022). Pengaruh Hard Skill, Soft Skill dan Efikasi Diri Terhadap Kesiapan Kerja Pada Mahasiswa Akhir Jurusan Manajemen FEB UNSRAT Manado. Jurnal EMBA, 10(1), 172–183.

Safitri, N. L. (2019). Analisis Peningkatan Partisipasi Aktif Mahasiswa melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Metode Kancing Warna Pada Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar. 1–17.

Sriwahyuni, C. (2021). Hubungan Kepercayaan Diri Terhadap Kesiapan Kerja Mahasiswa Bimbingan Konseling Islam Angkatan Tahun 2016 Fakultas Dakwah Dan Ilmu Komunikasi Uin Suska Pekanbaru Riau. Epository.Uin-Suska.Ac.Id.

Syahrini, D. A. (2023). Pengaruh Soft Skill terhadap Kesiapan Kerja pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Akuntansi di Universitas Negeri Makassar. Jurnal of Art, Humanity & Social Studies , 3 No 4(4), 154–161.

Umar, H. (2018). Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Mahasiswa melalui Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division). JURNAL TEPAT : Applied Technology Journal for Community Engagement and Services, 1(1), 1–10. https://doi.org/10.25042/jurnal_tepat.v1i1.17

Wijiharta, W., Priastomo, T., Murtadlo, M. B., & Basyariah, N. (2022). Pengembangan Soft skill Leadership Mahasiswa Melalui Keaktifan dalam Organisasi Kemahasiswaan. YLCP: Youth Leadership and Career Planning Journal, 02(01), 1–6.

Wiyono, B. B., & S. (2009). Evaluasi Program Pendidikan dan Pembelajaran. Malang: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang.

Leave a Reply